Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Laporan Pendahuluan Menarik Diri

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENARIK DIRI

A. Pengertian
Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993).

B. Tanda dan Gejala
Perilaku yang biasa ditunjukkan oleh klien menarik diri adalah tidak napsu makan atau makan berlebihan, berat badan menurun atau meningkat secara drastis, kemunduran kesehatan fisik, tidur berlebihan, tinggal di tempat tidur berlebihan, tidak mempedulikan lingkungan, tidak memperhatikan perawatan dirinya, penampilan kurang rapih, mondar –mandir atau sikap mematung, melakukan gerakan secara berulang – ulang, dan keinginan seksual yang menurun (Depkes RI, 1995). Menarik diri terjadi karena perasaan tidak berharga, yang biasanya dialami klien dengan latar belakang lingkungan yang penuh dengan permasalahan, ketegangan, kekecewaan dan kecemasan (Depkes RI, 1988).
Menurut WHO dan FKUI, 2006, tanda dan gejala menarik diri secara subyektif diantaranya: klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak orang lain, klien merasa tidak aman berada dengan orang lain, klien mengatakan hubungan tidak berarti dengan orang lain, klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu, klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan, klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup, klien merasa tidak berguna. Sedangkan secara obyektif: klien tidak memiliki teman dekat, tidak komunikatif, melakukan tindakan berulang dan tidak bermakna, asyik dengan pikirannya sendiri, tidak ada kontak mata, tampak sedih dan afek tumpul.

C. Penyebab
Seseorang yang menarik diri pada mulanya berperilaku merasa dirinya tidak berharga (harga diri rendah) sehingga merasa tidak nyaman untuk berhubungan dengan orang lain. Individu tersebut kesulitan dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya, tidak mampu mempertahankan hubungan dalam masyarakat, diisolasi sosial dan ketergantungan yang berlebihan pada orang lain.
Perilaku menarik diri merupakan gangguan berhubungan sosial yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor tumbuh kembang, faktor biologis, dan sosikultural. Kapasitas berhubungan merupakan hasil dari proses perkembangan. Pada setiap tahap tumbuh kembang individu memiliki tugas yang harus dilalui dengan baik jika tugas ini tidak terselesaikan maka akan menghambat masa perkembangan selanjutnya.
Selain itu menarik diri dapat dicetuskan dari internal maupun eksternal meliputi stresor sosial budaya, biokimia, psikologis dan lingkungan sosial. Stresor sosial budaya seperti perceraian, perpisahan dengan orang yang dicintai, kehilangan pasangan, kesepian karena ditinggal jauh, dirawat di RS atau penjara dapat memicu kesulitan dalam berhubungan. Kelebihan dopamine, menurunnya MAO, FSH, dan LH yang rendah, hiperthiroidisme merupakan stresor biokimia yang dapat merupakan indikasi terjadi skizofrenia. Secara psikologis kecemasan yang tinggi akan menurunkan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1995).

D. Akibat
Menarik diri yang berkelanjutan dan tidak terkontrol akan menyebabkan halusinasi terjadi karena ketidakmampuan beradaptasi terhadap stimulus yang berasal dari dalam maupun luar secara adekuat. Ketidakmampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan akan mengakibatkan perubahan sistem fungsional hidup manusia. Salah satu contohnya adalah dengan adanya perubahan persepsi manusia terhadap stimulus. Kegagalan untuk membedakan stimulus eksternal dan internal dan mengakibatkan terjadinya halusinasi (Stuart & Sundeen, 1995).

Post a Comment

0 Comments

1